1. Pengantar
Desa Mandalahurip merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan Jatiwaras, kabupaten Tasikmalaya. Desa ini memiliki keindahan alam yang memukau, dengan pemandangan pegunungan yang menakjubkan dan suasana yang tenang. Namun, keindahan alam bukanlah satu-satunya hal yang membuat Desa Mandalahurip istimewa. Di desa ini, terdapat kegiatan bertadarus yang diikuti oleh seluruh masyarakat desa, yang menjadi penyatuan dan penguatan ukhuwah Islamiyah di antara mereka.
2. Kebersamaan dalam Tilawah
Salah satu upaya untuk mempererat ikatan ukhuwah Islamiyah di Desa Mandalahurip adalah dengan kegiatan bertadarus. Bertadarus merupakan kegiatan membaca dan mempelajari Al-Qur’an secara bersama-sama, baik dalam acara rutin maupun acara khusus.
3. Keutamaan Bertadarus
Dalam Islam, tilawah (membaca) Al-Qur’an memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memberikan rahmat kepada kaum yang membaca Al-Qur’an, dan tidak memberikan rahmat kepada kaum yang tidak membaca Al-Qur’an” (HR. Tirmidzi). Melalui bertadarus, masyarakat Desa Mandalahurip dapat meraih keutamaan tersebut dan mendapatkan berkah serta rahmat dari Allah SWT.
4. Acara Rutin Bertadarus
Setiap minggu, masyarakat Desa Mandalahurip mengadakan acara rutin bertadarus yang diikuti oleh seluruh anggota masyarakat, baik tua maupun muda. Acara ini diadakan di salah satu musala desa atau rumah salah satu warga yang menjadi tuan rumah. Setiap peserta bertadarus membawa mushaf (Al-Qur’an) miliknya masing-masing.
5. Pembagian Tugas
Pada acara bertadarus, tugas dibagi antara peserta. Ada yang bertugas membaca Al-Qur’an, ada yang bertugas memberikan penjelasan atau tafsir terhadap ayat-ayat yang dibaca, dan ada pula yang bertugas mengatur jadwal serta tempat pelaksanaan bertadarus. Dengan adanya pembagian tugas ini, setiap peserta merasa memiliki peran dan dapat lebih berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
6. Acara Khusus Bertadarus
Selain acara rutin, Desa Mandalahurip juga mengadakan acara khusus bertadarus pada bulan Ramadhan. Pada bulan yang penuh berkah ini, seluruh masyarakat desa berkumpul di masjid untuk bersama-sama membaca Al-Qur’an dan mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh ulama atau kyai. Acara ini menjadi momen yang istimewa bagi masyarakat desa untuk meningkatkan keimanan dan mempererat hubungan antar sesama muslim.
7. Manfaat Bertadarus
Bertadarus memiliki manfaat yang sangat besar baik untuk masyarakat Desa Mandalahurip maupun individu anggota masyarakat. Diantara manfaat tersebut adalah:
- Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
- Mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
- Mempererat hubungan antar sesama muslim
- Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Islam
- Menguatkan ikatan ukhuwah Islamiyah
- Menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat desa lainnya
Also read:
Masyarakat Desa Mandalahurip, Media Sosial, dan Isolasi Sosial
Kisah Sukses Generasi Muda Desa
8. Kiat Membentuk Kegiatan Bertadarus
Bagi desa atau komunitas yang ingin mengadakan kegiatan bertadarus, berikut adalah beberapa kiat yang dapat dilakukan:
- Membentuk panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
- Mengatur jadwal dan tempat pelaksanaan yang teratur dan mudah diakses oleh seluruh anggota komunitas
- Menyusun program pembacaan Al-Qur’an dan pendalaman materi yang disesuaikan dengan kemampuan peserta
- Melibatkan seluruh anggota komunitas agar merasa memiliki peran dalam kegiatan tersebut
- Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, seperti mushaf, kursi, dan sound system
- Mendapatkan dukungan dan support dari institusi atau lembaga keagamaan setempat
9. Tanggapan Masyarakat
Masyarakat Desa Mandalahurip memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan bertadarus. Mereka merasa sangat beruntung dan terhormat dapat mengikuti acara tersebut. Dalam setiap pertemuan bertadarus, suasana kekeluargaan sangat terasa dan semua peserta saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain dalam membaca dan memahami Al-Qur’an.
10. Sang Penggerak: Bapak Mumus Mulyadi
Bapak Mumus Mulyadi, kepala desa Desa Mandalahurip, merupakan sosok yang sangat berperan penting dalam menjaga keberlangsungan kegiatan bertadarus. Beliau adalah penggerak utama dalam mengorganisir dan memfasilitasi kegiatan tersebut. Bapak Mumus Mulyadi selalu memberikan dukungan penuh kepada masyarakat desa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan bertadarus.
11. Kesaksian Masyarakat
Berikut adalah kesaksian beberapa masyarakat Desa Mandalahurip tentang kegiatan bertadarus:
“Bertadarus menjadi momen yang membahagiakan bagi kami. Selain dapat memperdalam pengetahuan tentang Islam, kami juga bisa menjalin silaturahmi dengan tetangga dan saudara sendiri. Terimakasih kepada kepala desa kami yang sangat mendukung kegiatan ini.”
“Kegiatan bertadarus telah membuat kami semakin dekat dengan masyarakat desa. Selain itu, kami juga menjadi semakin paham tentang Al-Qur’an dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kegiatan ini terus berlangsung untuk generasi selanjutnya.”
12. Masjid Sebagai Pusat Kegiatan
Masjid di Desa Mandalahurip menjadi pusat kegiatan bertadarus dan kegiatan keagamaan lainnya. Di masjid, masyarakat desa tidak hanya mengaji, tetapi juga mengadakan kajian agama, doa bersama, dan kegiatan keagamaan lainnya. Selain menjadi tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, masjid juga menjadi tempat untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara masyarakat desa.
13. Pemberdayaan Masyarakat
Dengan adanya kegiatan bertadarus, masyarakat Desa Mandalahurip merasakan pemberdayaan. Masyarakat didorong untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan dan memiliki peran yang penting dalam pelaksanaannya. Melalui kegiatan ini, masyarakat desa dapat mengasah kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an, serta meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan keagamaan mereka.
14. Merajut Ukhuwah Melalui Tilawah
Bertadarus merupakan salah satu cara untuk merajut ukhuwah Islamiyah di antara umat muslim. Melalui tilawah, masyarakat Desa Mandalahurip dapat bersama-sama memperdalam pemahaman tentang Islam, menjalankan ajaran-ajaran Al-Qur’an, dan saling mendukung dalam meningkatkan keimanan. Pembacaan Al-Qur’an menjadi penghubung spiritual yang menguatkan ikatan ukhuwah di dalam masyarakat desa.
15. Berbagi Makna Ayat-Ayat
Selain membaca Al-Qur’an, kegiatan bertadarus juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi makna ayat-ayat yang dibaca. Setiap peserta diberi kesempatan untuk memberikan penafsiran atau tafsir terhadap ayat-ayat tersebut. Hal ini memungkinkan peserta untuk saling belajar dan memperkaya pengetahuan tentang Islam.
16. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Dengan rutin membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya, masyarakat Desa Mandalahurip dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka. Pengetahuan yang lebih dalam tentang ayat-ayat Al-Qur’an membantu mereka dalam mempraktikkan ajaran Islam dengan lebih baik dan lebih penuh penghayatan.
17. Tanya Jawab Seputar Tilawah
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar kegiatan bertadarus:
- Apa tujuan dari kegiatan bertadarus?
- Apa manfaat dari bertadarus secara berjamaah?
- Kapan dan di mana kegiatan bertadarus dilaksanakan?
- Apakah semua anggota masyarakat desa dapat mengikuti kegiatan bertadarus?
- Apa yang
Tujuan dari kegiatan bertadarus adalah untuk memperdalam pemahaman tentang Islam, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta mempererat ukhuwah Islamiyah di antara masyarakat desa.
Manfaat dari bertadarus secara berjamaah antara lain meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Islam, mempererat hubungan antar sesama muslim, dan menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat desa lainnya.
Kegiatan bertadarus dilaksanakan setiap minggu di salah satu musala desa atau rumah salah satu warga yang menjadi tuan rumah. Selain itu, juga terdapat acara khusus bertadarus pada bulan Ramadhan yang dilaksanakan di masjid desa.
Ya, semua anggota masyarakat desa diundang untuk mengikuti kegiatan bertadarus ini, baik tua maupun muda.
0 Komentar