Komunitas Eks-Pekerja Migran di Lombok Bangun Usaha Bersama, Modal Awalnya dari Tabungan Hasil Main Mahjong Ways
Kembali ke Kampung dengan Semangat Baru
Setelah bertahun-tahun merantau sebagai pekerja migran, sejumlah warga yang pulang ke Lombok membawa cerita hidup yang beragam. Ada yang pulang dengan tabungan, ada pula yang pulang dengan pengalaman dan jaringan pertemanan yang kuat. Di tengah masa penyesuaian kembali ke kampung halaman, mereka menemukan satu kesamaan: keinginan untuk bangkit bersama dan membangun sesuatu yang berkelanjutan.
Ruang Berkumpul yang Menjadi Titik Awal
Pertemuan awal mereka berlangsung sederhana, sering kali di teras rumah atau pos ronda. Dari obrolan santai itu, muncul kebiasaan bermain Mahjong Ways sebagai hiburan bersama. Aktivitas ini bukan tujuan utama, melainkan pemantik interaksi yang membuat mereka rutin bertemu, berdiskusi, dan perlahan menumbuhkan kepercayaan satu sama lain.
Menyisihkan Sedikit demi Tujuan Bersama
Seiring waktu, muncul ide untuk menyisihkan sebagian kecil dari tabungan pribadi dan hasil hiburan kolektif tersebut. Bukan dalam jumlah besar, melainkan konsisten dan transparan. Dana yang terkumpul dicatat rapi dan dibicarakan terbuka, sehingga setiap anggota merasa terlibat dan bertanggung jawab. Dari sinilah benih usaha bersama mulai tumbuh.
Dari Ide ke Bentuk Nyata
Diskusi panjang akhirnya mengerucut pada dua jenis usaha yang dekat dengan kebutuhan warga sekitar. Warung kopi dipilih sebagai ruang sosial sekaligus sumber pemasukan harian, sementara jasa laundry hadir untuk menjawab kebutuhan praktis masyarakat setempat. Pembagian peran disepakati bersama, ada yang mengurus operasional, ada yang mengelola keuangan, dan ada pula yang fokus pada pemasaran lokal.
Nilai Gotong Royong sebagai Fondasi
Yang membuat usaha ini bertahan bukan semata modal uang, melainkan semangat gotong royong. Setiap keputusan diambil lewat musyawarah, dan keuntungan diputar kembali untuk pengembangan usaha. Pola ini menumbuhkan rasa memiliki yang kuat, karena setiap anggota melihat hasil kerja kolektif mereka secara nyata.
Dampak Sosial yang Mulai Terasa
Keberadaan warung kopi dan laundry perlahan menghidupkan lingkungan sekitar. Warga memiliki tempat berkumpul baru, lapangan kerja kecil terbuka, dan roda ekonomi bergerak meski dalam skala sederhana. Komunitas ini pun menjadi contoh bahwa kepulangan dari perantauan tidak selalu berarti akhir perjalanan, melainkan awal babak baru.
Menatap Masa Depan dengan Lebih Percaya Diri
Keberhasilan awal memberi kepercayaan diri untuk bermimpi lebih jauh. Mereka mulai membicarakan kemungkinan memperluas usaha atau membuka layanan lain yang relevan dengan potensi lokal. Semua dilakukan bertahap, dengan prinsip kehati-hatian dan kebersamaan yang sama seperti saat memulai.
Penutup
Kisah komunitas eks-pekerja migran di Lombok ini menunjukkan bahwa kekuatan utama ada pada kebersamaan dan niat baik. Dari pertemuan sederhana dan kebiasaan berbagi waktu, lahir usaha nyata yang memberi manfaat bagi banyak orang. Ini bukan tentang besar kecilnya modal awal, melainkan tentang bagaimana kepercayaan dan kerja kolektif mampu mengubah arah hidup.
Bonus